Tutorial PAM

2020-12-14
No Jenis Indikator Uraian Kode Rumus Indikator Penilaian Arternatif Intepretasi
I Analisis Daya Saing          
1 Rasio Biaya Privat (PCR) Nilai PCR menunjukan berapa banyak sistem produksi komoditas tersebut dapat menghasilkan untuk membayar faktor domestik dan tetap dalam kondisi kompetitif PCR C/(A-B) PCR < 1 Komoditas memiliki daya saing (Keunggulan kompetitif)
          PCR > 1 Komoditas tidak memiliki daya saing (Keunggulan kompetitif)
2 Rasio Biaya Sumberdaya Domestik (DRC) merupakan indikator kemampuan sistem komoditas membiayai faktor domestik pada harga sosial DRC G/(E-F) DRC < 1 Komoditas efisien atau mempunyai keunggulan komparatif
          DRC > 1 Komoditas tidak efisien atau tidak mempunyai keunggulan komparatif
II Analisis Dampak Kebijakan Pemerintah          
A Kebijakan Output          
3 Transfer Output merupakan selisih antar penerimaan privat dengan penerimaan sosial dari  ativitas produksi OT I=A-E OT negatif Produsen dalam negeri dirugikan
    menunjukan terdapat  kebijakan pemerintah berupa subsidi output     OT positif Masyarakat dirugikan karena harus membeli dengan harga lebih tinggi
4 Koefisien Proteksi Output Nominal (NPCO) menunjukan besarnya dampak kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pebedaan nilai output antara harga privat dan harga sosial NPCO A/E NPCO < 1 terjadi pengurangan penerimaan produsen akibat adanya kebijakan output
          NPCO > 1 yang terjadi adalah produsen menerima subsidi atas output dari pemerintah
B Kebijakan Input          
5 Transfer Input Tradable menunjukan adanya kebijakan pemerintah pada input tradable IT J=B-F IT > 0 produsen harus membayar input lebih mahal
          IT < 0 subsidi pemerintah terhadap input asing, sehingga petani tidak membayar penuh
6 Koefisien Proteksi Input Nominal (NPCI) menunjukan adanya kebijakan yang mengakibatkan harga finansial input tradable berbeda dengan harga sosial input  tradable.  NPCI B/F NPCI < 1 petani menerima subsidi atas input asing tradable
          NPCI > 1 pemerintah menaikan harga input asing tradable dipasar domestik diatas harga dunia (biaya produksi lebih tinggi)
7 Transfer Input Non Tradable menunjukan adanya kebijakan pemerintah terhadap input domestik TF K=C-G TF > 0 ada kebijakan pemerintah yang melindungi produsen input domestik dengan pemberian subsidi
          TF < 0 Tidak ada kebijakan pemerintah yang melindungi produsen 
C Kebijakan Input-Output          
8 Effective Protection Coefficent (EPC) menggambarkan sejauhmana kebijakan pemerintah bersifat melindungi atau menghambat produksi domestik EPC =(A-B)/(E-F) EPC > 1 kebijakan pemerintah yang bertujuan melindungi produksi dalam negeri telah berjalan efektif
          EPC < 1 kebijakan pemerintah tersebut tidak berjalan efektif
9 Transfer Bersih mencerminkan dampak kebijakan pemerintah secara keseluruhan terhadap penerimaan produsen NT L=i-(K+J) NT > 1 terdapat tambahan surplus produsen yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang diterapkan pada input dan output
          NT < 1 tidak terdapat tambahan surplus produsen yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang diterapkan pada input dan output
10 Koefisien Keuntungan (PC) menunjukan dampak insentif dari semua kebijakan output, kebijakan input asing (tradable) dan input domestik PC D/H PC >1 kebijakan pemerintah memberikan insentif kepada produsen
          PC < 1 kebijakan pemerintah mengakibatkan keuntungan yang diterima produsen lebih kecil dibandingkan tanpa adanya kebijakan
11 Rasio Subsidi Bagi Produsen (SRP) memungkinkan membuat perbandingan tentang besarnya subsidi perekonomian bagi suatu sistem komoditas SRP =L/(A-B) SRP > 1 kebijakan pemerintah yang berlaku selama ini menyebabkan produsen mengeluarkan biaya produksi lebih kecil  dari biaya sosialnya
          SRP < 1 kebijakan pemerintah yang berlaku selama ini menyebabkan produsen mengeluarkan biaya produksi lebih besar dari biaya sosialnya